Banyak kisah "aneh" di dalam Alkitab. Maksudnya, kisah yang menggelitik
keinginan untuk bertanya. Salah satunya adalah kisah singgahnya Yesus di
rumah Maria dan Martha dari kampung Betania. Mengapa "aneh"? Sebab
anjuran untuk melayani sangat ditekankan oleh Injil Lukas. Sekarang
tiba-tiba ketika ada orang melayani, Yesus malah menegurnya. Mengapa?
Martha
dalam kisah ini disebutkan "sibuk sekali melayani". Ia melayani
sedemikian rupa, sehingga tidak bisa melihat pentingnya apa yang
dilakukan oleh Maria, yaitu "duduk dekat kaki Tuhan dan terus
mendengarkan perkataan-Nya". Ia tidak mengerti tindakan Maria. Sementara
itu, ia melayani sambil menggerutu dan mengasihani diri. Padahal apa
yang dilakukan Maria adalah bagian utama dari tindakan melayani. Hati
yang menyembah dan rindu mendengar suara Tuhan ibarat air mata dari
sebuah tindakan pelayanan. Tanpa itu, melayani hanya akan menjadi
sederet "kesibukan" dan kegelisahan yang serba "menyusahkan diri dengan
banyak perkara".
Martha tidak sendiri. Sebagai pelayan di
pelbagai aktivitas Kristiani, kita pun kerap begitu sibuk dan kehilangan
sukacita. Sebagai gantinya, kita terus mengeluh, mengasihani diri, dan
mencela sesama pelayan. Satu hal yang harus kita ingat : kita bukan
melayani "sesuatu", melainkan "Seorang Pribadi", yaitu Yesus. Tanpa
hubungan kasih yang hangat secara pribadi dengan Yesus, pelayanan akan
menjadi beban. Martha tidak keliru karena melayani. Ia keliru karena
melupakan nilai penting tindakan Maria. Masihkah kita melayani karena
mengasihi Yesus?
Pelayanan bukan pilihan antara tindakan Maria atau Martha... Melainkan kombinasi antara kedua-nya...
Setelah saya membaca kisah seperti diatas, saya merasakan diri saya malam ini seperti Martha. Karna saya sibuk menyiapkan semua barang makanan dan mengemas rumah, padahal saya lupa akan sesuatu iaitu mendengarkan Tuhan. Tuhan telah menegur saya lalu saya memperingatkan saya kisah Martha dan Maria. Saya memohon ampun kepadaMu Tuhan atas kesibukan saya. Saya mulai sadar bahawa kita harus mengabungkan Martha dan Maria dalam hidup kita. Itulah yang telah membuat saya sadar akan kesilapan dan kelekaan kita dalam melayani Tuhan. Terima Kasih Tuhan.